Senin, 07 Januari 2013

Opini

Kemacetan Jakarta

Pertumbuhan kendaraan pribadi di Ibu Kota kian tak terkendali. Jika tak segera ada pembenahan pola transportasi, pada tahun 2014 Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

Prediksi itu adalah ancaman serius. Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan, pertambahan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 1.117 per hari atau sekitar 9 persen per tahun. Sementara pertumbuhan luas jalan relatif tetap, sekitar 0,01 persen per tahun.

Maka diperkirakan pada 2014, jalan tak lagi mampu menampung pergerakan kendaraan. Luas jalan sama dengan luas kendaraan pribadi yang dijajar di jalanan. "Jadi begitu Anda mengeluarkan kendaraan keluar rumah sudah langsung macet tak bergerak, kemacetan akan terjadi di depan garasi," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Bambang Susantono, dalam perbincangan dengan VIVAnews, beberapa waktu lalu.

Buruknya sistem transportasi massal adalah penyebab utama liarnya pertumbuhan kendaraan pribadi. Tak adanya moda transportasi yang nyaman dan aman membuat warga enggan beralih ke angkutan umum. Bahkan keberadaan Bus Transjakarta baru berhasil mengalihkan sekitar 22,5 persen pengguna kendaraan pribadi.

Data Institute for Transportation and Development Policy menunjukkan, pengguna mobil yang beralih ke bus berjalur khusus itu atau busway hanya 7,1 persen, dan pengguna sepeda motor 15,4 persen. Sedangkan sisanya merupakan peralihan penumpang angkutan umum reguler seperti metromini, dan mikrolet.

Masih banyak pengguna kendaraan pribadi yang enggan beralih ke Bus Transjakarta lantaran fasilitas yang tersedia belum optimal. Belum ada gedung parkir di dekat shelter Bus Transjakarta, jalur pedestrian juga belum tertangani dengan baik.

"Saya sih mau beralih ke Bus Transjakarta, tapi menuju haltenya tidak ada angkutan yang nyaman (shuttle). Kalau mau bawa mobil sampai halte, gedung parkir juga tak ada di shelter-shelter," ujar Satria, pengguna mobil pribadi asal Duren Sawit, Jakarta Timur. "Mau nggak mau myway (kendaraan pribadi) masih yang terbaik."

Konsultan transportasi dari Institute for Transportation and Development Policy, Damantoro, mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera melakukan pembatasan penggunaan kendaraan untuk mengurai kemacetan Ibu Kota.

Ada sejumlah opsi yang bisa diterapkan untuk melakukan pembatasan penggunaan kendaraan. Di antaranya  electronic road pricing (ERP), pengaturan nomor polisi ganjil-genap, three in one, dan penetapan tarif parkir dengan harga tinggi.

Namun, sesuai pola transportasi makro Jakarta, kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan harus diimbangi perbaikan sarana transportasi yang nyaman dan memadai. "Semua sistem harus terintegrasi," ujarnya.
Sementara itu, empat tahun menjelang 2014, pembenahan moda transportasi massal masih banyak yang berupa wacana. Operasional Bus Transjakarta tersendat, proyek monorel gagal, proyek Mass Rapid Transit (MRT) pun masih terganjal masalah tender.


News

Kasus Afriani Susanti

Afriani Susanti, nama perempuan satu ini sontak menjadi buah bibir di berbagai media. Bukan lantaran prestasi yang didapat tapi sebagai sang pembawa maut. Dengan mobil Xenia-nya, dia menabrak sembilan orang dari arah belakang pada minggu siang (22/01) sekitar pukul 11.00 WIB. di daerah Tugu Tani, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, delapan nyawa langsung meninggal di lokasi kejadian. Sementara, seorang meninggal di Rumah Sakit. Sungguh ironis.
Ketika keluar dari mobil Xenia yang sudah ringsek, dia mengaku shock. Anehnya, kamera sebuah stasiun televisi tak sengaja mengambil gambar dirinya sedang asyik dengan ponselnya (BBM-an) di belakang seorang Polisi beberapa saat setelah keluar dari mobil yang ringsek. Yang lebih aneh lagi, kepada wartawan dan Polisi, dia mengatakan rem-nya blong. Tapi setelah dicoba oleh wartawan dan Polisi, rem mobil ternyata tidak blong. Ini artinya dia sudah berbohong.
Polisi pun bertindak cepat. Setelah melakukan pemeriksaan darah dan kadar akohol, Afriani Susanti ditetapkan sebagai tersangka. Perbuatan yang disangkakan bukan hanya sebagai penyebab kecelakaan. Tapi juga pemakai narkoba dengan tiga orang temannya. Sungguh mengkagetkan ternyata penyebab kecelakaannya karena keempat pengendara mobil Xenia mengkonsumsi narkoba beberapa jam sebelumnya.
Sebenarnya, tahun lalu pun juga terjadi kecelakaan yang sama akibat pengemudinya ngebut dan mengkonsumsi narkoba. Tempatnya pun sekitar di air mancur bundaran HI. Tercatat ada sekitar empat kali kejadian mobil menabrak trotoar dan tercebur di air mancur bundaran HI. Untunglah tidak menimbulkan korban jiwa.
Lain dengan yang terjadi pada hari minggu siang (22/01) lalu. Mobil Xenia yang dikendarai Afriani Susanti menabrak sembilan orang hingga meninggal. Perbuatan yang dilakukan Afriani Susianti sekilas mirip perbuatan pembunuh berdarah dingin. Tak ada maksud memojokkan apalagi menghina. Tapi “membunuh” dengan sengaja atau tidak sengaja delapan orang yang tidak ada sangkut paut dan kesalahannya jelas mirip pembunuh berdarah dingin. Bahkan Babe dan Ryan pun kalah dengan Afriani Susanti. Babe, robot gedhek baru di Jakarta dan Ryan, jagal dari Jombang tidak membunuh korban sekaligus. Keduanya melakukan pembunuhan secara bertahap. Berbeda dengan Afriani Susanti yang dengan sekali tabrak, sembilan nyawa langsung melayang.
Jack The Riper pun juga masih kalah dibandingkan Afriani Susanti. Bukan dalam hal soal korban tapi lebih kepada penyebabnya. Kalau Jack The Riper sudah jelas membunuh banyak pelacur di Inggris karena kelainan seksualnya. Bandingkan dengan Afriani Susanti, yang tanpa sebab langsung menabrak sembilan orang hingga meninggal. Sungguh mengenaskan.
Belajar dari kasus Afriani Susanti, selalu berhati-hati ketika berada di jalan. Jangan mengemudi ketika sedang mabuk atau memakai narkoba. Seandainya pun anda mabuk atau dalam pengaruh narkoba, lebih baik minta tolong orang mencarikan taksi untuk mengantarkan pulang ke rumah. Begitu juga kalau anda melihat orang mabuk atau memakai narkoba hendak mengemudikan kendaraannya (mobil dan sepeda motor), cepat cegahlah. Tawarkan bantuan untuk mengemudikan kendaraannya. Tapi kalau anda tidak mempunyai cukup kuat nyali untuk sekedar mengingatkan, mintalah bantuan satpam atau teleponlah polisi. Bukankah mencegah lebih baik daripada menyesali kejadian yang terlanjur terjadi.

Nama : Seruni Pertiwi
Kelas : 3 SA 02

Feature



Kota Serang

Panas terik yang menyelimuti kota ini, sebagian orang sangat mengeluh tentang gersangnya Kota Serang, Kependudukan di Kota Serang sendiri sudah mencapai sekitar puluhan ribu, bahkan ratusan ribu jiwa, di siang hari setelah saya pulang kuliah, saya dan teman – teman saya asik duduk di alun-alun Kota Serang dan ditemani pisang goreng yang saya beli dengan teman – teman saya di daerah tersebut, saya pun melihat ada beberapa anak sekolah yang sedang asik duduk di rimbunnya pepohonan setelah jam pulang sekolah dan saya juga melihat di seliling alun – alun Kota Serang ini banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual dagangannya di pinggir jalan. 
Serang merupakan ibu kota kabupaten Serang dan menjadi ibu kota provinsi Banten yang terdiri dari 4 kecamatan yaitu, Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan taktakan dan Kecamatan Kasemen.
Kota Serang sendiri terkenal akan makanannya, khususnya makanan yang sering kita jumpai adalah Sate Bandeng, tapi sate bandeng yang satu ini berbeda dengan yang lain biasanya banyak orang tidak menyukai ikan bandeng karena memiliki banyak tulang jadi orang-orang sulit untuk memakannnya. tapi sate bandeng yang satu ini tidak memiliki tulang dan tidak usah takut untuk memakannya.
Masyarakat Serang tidak bisa dilepaskan dari ekspresi kesenian bernafaskan agama Islam, yang sangat mendominasi seni budaya Serang pada umumnya. Debus merupakan salah satu atraksi kesenian kebanggaan yang tumbuh subur di wilayah Serang. Permainan Debus bernuansa magis, dan kadang membuat miris dan ngeri bagi yang melihatnya. Tapi permainan ini sekaligus sebagai bukti betapa manusia mampu bertahan dari ancaman apa pun asalkan beriman dan bertakwa. Kesenian lain masih banyak lagi, antara lain Terbang Gede, yang memuji kebesaran Illahi. Masih ada Gacle, yang juga bernuansa magis. Ada pula Ubrug, Wayang Kulit, Angklung Buhun, Kuda Kepang, dan Patingtung. Semua masih hidup dan mendapat tempat di hati masyarakat Serang.

Nama : Seruni Pertiwi
Kelas : 3 SA 02